I.
LATAR
BELAKANG
Dalam
setiap bidang keilmuan selalu ditemui yang namanya benturan-benturan. Hal
tersebut merupakan sesuatu yang wajar dan lumrah, karena setiap teori-teori
yang dikemukakan belum tentu sejalan atau sesuai dengan kenyataan yang ada.
Pada hakikatnya suatu teori bisa diterima ketika teori itu telah dilakukan
pembuktian sehingga mampu menguatkan teori yang ada. Dalam perkembangan ilmu
pengetahuan hal tersebut menjadi sesuatu hal yang harus dilakukan. Salah
satunya dalam perkembangan ilmu genetika dan hereditas, dari tahun 1790 hingga
1960 dari ilmuan genetika yang bernama Lanmark, Darwin, Mendel, Lysenko dan
yang lain dalam mengemukakan teori mereka selalu didasarkan atas percobaan-percobaan
atau observasi yang menguatkan teori yang mereka kemukakan. Dalam hal ini akan
dibahas terkait salah satu teori yang menjadi perhatian dalam perkembangan ilmu
genetika dan hereditas yaitu teori Lysenkoisme yang dulunya menjadi propaganda
besar dimasa itu.
II.
TUJUAN
Mengetahui
dan memahami akan perkembangan ilmu genetika dan hereditas khususnya tentang
teori Lysenkoisme.
III.
PEMBAHASAN
Perkembangan
Ilmu Genetika dan Hereditas dan Lysenko
Dalam perkembangan
ilmu genetika dan hereditas dalam timeline tersebut menunjukkan bahwa pengaruh
akan teori Lysenko terjadi sekitar pada tahun 1920-an hingga 1960-an. Yang pada
jenjang waktu tersebut juga ada penelitian akan kromosom yang dilakukan oleh
Morgan pada tahun 1933 dan penemuan molekul DNA sekitar tahun 1953. Dalam
beberapa sumber dikatakan bahwa teori yang dikemukakan Lysenko sangat
mendapatkan dukungan besar dari Stalin’s, yang juga merupakan salah seorang
ilmuan yang sangat berpengaruh khususnya dalam perkembangan ilmu genetika
tanaman di masa itu.
Trofim
Denisovich Lysenko adalah seorang ahli biologi ternama di Uni
Soviet . Lysenko, anak dari Denis dan Oksana Lysenko,
dilahirkan dari keluarga seorang petani di Ukraina dan belajar di Institut
Pertanian Kiev. Tahun 1927, ia bekerja di laboratorium pemantau pertanian di Azerbaijan. Dia
mulai terkenal ketika koran Pravda memuat hasil penelitiannya tentang metode
panen tanpa menggunakan bahan mineral seperti pupuk. Dia yakin, bahwa panen
bisa diusahakan dengan memakai biji-bijian tanaman pada musim dingin untuk dipakai
kembali pada musim berikutnya. Tahun berikutnya, percobaan ini terbukti gagal.
Lysenko menolak teori genetika Mendel untuk menghargai Ivan Michurin,
seorang hortikulturis-darwinis dan menggabungkannya menjadi sebuah pergerakan
politik ilmu pengetahuan yang dikenal dengan ajaran Lysenkoisme.
Beberapa media Uni Soviet membicarakan
percobaan lanjutan Lysenko dalam masalah pertanian. Dari tahun 1927-1964,
percobaan teori Lysenko dengan ajaibnya berhasil, dan laporan-laporan tentang
kegagalan percobaannya segera ditutupi dengan keberhasilan yang ajaib itu.
Selain itu, Lysenko mengagumi dan dibanggakan dengan gambar "Manusia Besar"-yaitu
simbolisasi petani jenius Soviet - Lysenko.
Lysenkoisme
Suatu teori yang menjadi propaganda
besar pada masa itu yakni ketika terjadi permasalahan terkait pangan di Uni
Soviet. Yang seakan-akan teori ini bisa menjadi solusi akan permasalahan yang
ada. Dalam teorinya, Lysenko mengatakan
bahwa tetumbuhan
dari spesies yang sama menunjukkan ‘solidaritas sosialis’ dan tak akan saling
bersaing demi kelestarian jenis masing-masing. Dia bahkan menegaskan bahwa
pohon-pohon dari spesies yang sama yang ditanam berdekatan akan secara kolektif
baku tolong untuk bertahan hidup. Akibat ajaran
Lysenko yang gemilang dalam bahasa dialektika dan perjuangan kelas itu,
kehutanan dan pertanian Sovyet menderita kerugian besar. Ilmu biologinya mundur
20 tahun. Kemunduran itu buah ajaran Lysenko yang ditetapkan sebagai doktrin
ilmiah resmi di bawah Rezim Stalin. Stainlah yang memberi Lysenko dan
pedukung-pendukungnya akses kepada alat-alat teror negara, dan setelah itu
mulailah pemecatan bahkan pengadilan yang berujung dengan vonis hukuman mati
terhadap seluruh ilmuwan yang tak mendukung Lysenkoisme.
Pada tahun 1929 Lysenko mengusulkan proses vernalisasi yakni
pengolahan benih untuk mempersingkat periode vegetatif agar nantinya tumbuh,
berbunga, dan berbuah lebih cepat. Vernalisasi didasarkan pada pandangan
Lamarck mengenai pewarisan sifat-sifat yang semula dibentuk oleh paksaan
lingkungan. Bila anjing yang ekornya dipotong dikawinkan, kemudian anak-anaknya
juga dipotong ekornya lalu dikawinkan, demikian seterusnya, setelah beberapa
generasi diperkirakan akan diperoleh keturunan yang berekor pendek. Didorong
oleh kebutuhan yang sangat mendesak akan peningkatan produksi dan oleh
kesesuaian teori Lamark-Lysenko ini dengan materialisme dialektis, aliran
Lysenco ini dimenangkan terhadap teori genetika yang lazim. Namun ternyata
tidak juga berhasil meningkatkan produksi pertanian. Kegagalan panen terus
berlanjut dengan akibat jatuhnya Khrushchev (1964), dan tak lama kemudian
jatuhnya pamor Lycenko. Dewasa ini teori Lysenko tidak lagi diindahkan orang di
Rusia, apalagi di negera-negara Barat.
No comments:
Post a Comment