Saturday, 14 February 2015

SEBUAH PROPAGANDA KEILMUAN “LYSENKOISME”



        I.            LATAR BELAKANG
            Dalam setiap bidang keilmuan selalu ditemui yang namanya benturan-benturan. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar dan lumrah, karena setiap teori-teori yang dikemukakan belum tentu sejalan atau sesuai dengan kenyataan yang ada. Pada hakikatnya suatu teori bisa diterima ketika teori itu telah dilakukan pembuktian sehingga mampu menguatkan teori yang ada. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan hal tersebut menjadi sesuatu hal yang harus dilakukan. Salah satunya dalam perkembangan ilmu genetika dan hereditas, dari tahun 1790 hingga 1960 dari ilmuan genetika yang bernama Lanmark, Darwin, Mendel, Lysenko dan yang lain dalam mengemukakan teori mereka selalu didasarkan atas percobaan-percobaan atau observasi yang menguatkan teori yang mereka kemukakan. Dalam hal ini akan dibahas terkait salah satu teori yang menjadi perhatian dalam perkembangan ilmu genetika dan hereditas yaitu teori Lysenkoisme yang dulunya menjadi propaganda besar dimasa itu.

      II.            TUJUAN
            Mengetahui dan memahami akan perkembangan ilmu genetika dan hereditas khususnya tentang teori Lysenkoisme.

   III.            PEMBAHASAN
Perkembangan Ilmu Genetika dan Hereditas dan Lysenko
          Dalam perkembangan ilmu genetika dan hereditas dalam timeline tersebut menunjukkan bahwa pengaruh akan teori Lysenko terjadi sekitar pada tahun 1920-an hingga 1960-an. Yang pada jenjang waktu tersebut juga ada penelitian akan kromosom yang dilakukan oleh Morgan pada tahun 1933 dan penemuan molekul DNA sekitar tahun 1953. Dalam beberapa sumber dikatakan bahwa teori yang dikemukakan Lysenko sangat mendapatkan dukungan besar dari Stalin’s, yang juga merupakan salah seorang ilmuan yang sangat berpengaruh khususnya dalam perkembangan ilmu genetika tanaman di masa itu.
          Trofim Denisovich Lysenko adalah seorang ahli biologi ternama di Uni Soviet . Lysenko, anak dari Denis dan Oksana Lysenko, dilahirkan dari keluarga seorang petani di Ukraina dan belajar di Institut Pertanian Kiev. Tahun 1927, ia bekerja di laboratorium pemantau pertanian di Azerbaijan. Dia mulai terkenal ketika koran Pravda memuat hasil penelitiannya tentang metode panen tanpa menggunakan bahan mineral seperti pupuk. Dia yakin, bahwa panen bisa diusahakan dengan memakai biji-bijian tanaman pada musim dingin untuk dipakai kembali pada musim berikutnya. Tahun berikutnya, percobaan ini terbukti gagal. Lysenko menolak teori genetika Mendel untuk menghargai Ivan Michurin, seorang hortikulturis-darwinis dan menggabungkannya menjadi sebuah pergerakan politik ilmu pengetahuan yang dikenal dengan ajaran Lysenkoisme.
           Beberapa media Uni Soviet membicarakan percobaan lanjutan Lysenko dalam masalah pertanian. Dari tahun 1927-1964, percobaan teori Lysenko dengan ajaibnya berhasil, dan laporan-laporan tentang kegagalan percobaannya segera ditutupi dengan keberhasilan yang ajaib itu. Selain itu, Lysenko mengagumi dan dibanggakan dengan gambar "Manusia Besar"-yaitu simbolisasi petani jenius Soviet - Lysenko.

Lysenkoisme
          Suatu teori yang menjadi propaganda besar pada masa itu yakni ketika terjadi permasalahan terkait pangan di Uni Soviet. Yang seakan-akan teori ini bisa menjadi solusi akan permasalahan yang ada. Dalam teorinya, Lysenko mengatakan bahwa tetumbuhan dari spesies yang sama menunjukkan ‘solidaritas sosialis’ dan tak akan saling bersaing demi kelestarian jenis masing-masing. Dia bahkan menegaskan bahwa pohon-pohon dari spesies yang sama yang ditanam berdekatan akan secara kolektif baku tolong untuk bertahan hidup. Akibat ajaran Lysenko yang gemilang dalam bahasa dialektika dan perjuangan kelas itu, kehutanan dan pertanian Sovyet menderita kerugian besar. Ilmu biologinya mundur 20 tahun. Kemunduran itu buah ajaran Lysenko yang ditetapkan sebagai doktrin ilmiah resmi di bawah Rezim Stalin. Stainlah yang memberi Lysenko dan pedukung-pendukungnya akses kepada alat-alat teror negara, dan setelah itu mulailah pemecatan bahkan pengadilan yang berujung dengan vonis hukuman mati terhadap seluruh ilmuwan yang tak mendukung Lysenkoisme.
          Pada tahun 1929 Lysenko mengusulkan proses vernalisasi yakni pengolahan benih untuk mempersingkat periode vegetatif agar nantinya tumbuh, berbunga, dan berbuah lebih cepat. Vernalisasi didasarkan pada pandangan Lamarck mengenai pewarisan sifat-sifat yang semula dibentuk oleh paksaan lingkungan. Bila anjing yang ekornya dipotong dikawinkan, kemudian anak-anaknya juga dipotong ekornya lalu dikawinkan, demikian seterusnya, setelah beberapa generasi diperkirakan akan diperoleh keturunan yang berekor pendek. Didorong oleh kebutuhan yang sangat mendesak akan peningkatan produksi dan oleh kesesuaian teori Lamark-Lysenko ini dengan materialisme dialektis, aliran Lysenco ini dimenangkan terhadap teori genetika yang lazim. Namun ternyata tidak juga berhasil meningkatkan produksi pertanian. Kegagalan panen terus berlanjut dengan akibat jatuhnya Khrushchev (1964), dan tak lama kemudian jatuhnya pamor Lycenko. Dewasa ini teori Lysenko tidak lagi diindahkan orang di Rusia, apalagi di negera-negara Barat.







           







No comments:

Post a Comment